Teruntuk Aku di Tahun Dua Ribu Sekian-Sekian

Tantangan hari terakhir. Paksaan yang menyenangkan ini janganlah cepat berakhir 馃様

Ini semacam menulis surat untuk proyek time capsule dalam blog yang diniatkan menjadi time capsule.

路路路

Hello, my future self.

Tahun berapa sekarang? Dua ribu dua-dua? Dua ribu dua-tujuh? Benda-benda ajaib Doraemon, menjadi nyatakah mereka?

Sudah berduakah kamu malam ini?

Sudah beranak pinak dan menjadi riil-kah isi dalam kepala itu?

Apa kabar tentang semoga-semoga yang pernah kita semogakan? Bahagiakah kamu?

Bagaimana dengan mimpi-mimpimu? Entah yang kau perjuangkan atau pun yang sekadar menghantui kala lelapmu. Menjadi nyatakah? Masihkah kau menjadikan menulis adalah cara kita berbahagia? Masih jatuh cintakah kamu pada buku-buku? Masih candukah kamu pada sastra? Masih butuhkah kamu dengan menulis? Masih menjebak diri di dunia peran? Bahagiakah kamu?

Bagaimana dengan prinsip-prinsip konyolmu itu? Sudahkah kau membahagiakan anak-anak yang dulu kau cita-citakan bahagia? Iya, cita-cita kita sejak SMP setelah menyelesaikan satu komik berjudul Wish itu. Keinginan kita yang tersimpan rapat sampai kini.

Sudahkah kamu berdua dengan lelaki pilihan Tuhan dalam kesatuan sah dimataNya? Lelaki yang sedari dulu kau damba untuk bisa menggenapkan segala ganjilmu. Ia yang mampu menerima dan menyamankan segala rasa tidak amanmu. Memelukmu saat… Ah, duka masa lalumu, masihkah membuat kacau?

Kalau kau sudah menemukannya, mungkin saja kau membaca surat ini sedang tubuhmu di peluknya. Atau, kau benar-benar bersama bajingan yang selalu mengaku menyenangkan itu? Keparat yang entah bagaimana terlihat seolah begitu jatuh pada kita.

Hm.

Apa lagi yang perlu kutanyakan?

Apa lagi yang perlu kusemogakan?

Masihkah kamu menyanggupkan memeluk diri sendiri meski lelakimu jua merengkuh segalamu? Berbaik-baiklah, selalu.

Jangan lupa, kita berhak memilih bahagia jika kita menginginkannya.

Dulu kita pernah bersikap begitu bodoh. Semoga di masa kau membaca ini, kita telah menjadi lebih baik. Bukankah hancurmu sudah pernah redam? Atau kau temui lagi remuk yang baru? Berbahagialah. Kau menyayangimu, kan?

Yah. Sudahlah. Tuhan merekam segala semoga kita, karena tak mungkin semua ocehan kutulis secara rinci disini, bukan?
路路路
Harusnya tantangan ini selesai pada 170617

Dalam pekat malam, memasuki Minggu

00.01

From

The old you

Xoxo

Leave a comment